Nama: Anis Suhartatik
NIM: 150341600910
Offering: B
TEORI BELAJAR KECERDASAN GANDA DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN
Program pendidikan dan pembelajaran seperti yang
berlangsung saat ini oleh karenanya harus lebih diarahkan atau lebih
berorientasi kepada invidu peserta didik. Kenyataan menunjukkan bahwa program
pendidikan yang berlangsung saat ini lebih banyak dilaksanakan dengan cara
membuat generalisasi terhadap potensi dan kemampuan siswa. Hal ini disebabkan
karena kurangnya pemahman pendidik tentang karakteristik individu.
Salah satu karakteristik penting dari individu yang perlu difahami
oleh guru sebagai pendidik adalah bakat dan kecerdasan individu. Guru yang
tidak memahami kecerdasan anak didik akan memiliki kesulitan dalam
memfasilitasi proses pengembangan potensi individu menjadi yang dicita-citakan.
Generalisasi terhadap kemampuan dan potensi individu memberikan dampak negatif
yaitu siswa tidak memiliki kesempatan untuk mengebangkan secara optimal pternsi
yang aa pada dirinya. Akibat penanganan salah seperti yang dilakukan oleh
sistem persekolahan saat ini kita telah kehilangan bakat-bakat cemerlang.
Individu-individu yang cerdas tidak dapat mengembangkan potensi diri mereka
secara optimal.
Teori Kecerdasan Ganda (Multiple Inteligence) yang
dikemukakan oleh Howard Gardner seorang
professor psikologi dari Harvard University , akan dijadikan acuan untuk lebih
memahami bakat dan kecerdasan individu. Tulisan ini bertujuan untuk membahas
dan lebih memahami tentang upaya yang perlu dilakukan oleh guru dan pendidik
dalam membantu memfasilitasi pengembangan potensi individu peseta didik.
1. Siswa
adalah Individu yang Unik
Pada dasarnya siswa adalah individu yang unik.
Setiap siswa memiliki potensi dan kemempuan yang berbeda antara yang satu
dengan yang lain. Tidak semua individu memilki profil intelegensi yang sama.
Setiap individu juga memilki bakat dan minat belajar yang berbeda-beda.
Setiap siswa memang memiliki potensi yang berbeda –
beda dan memilki pilihan untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya, namun
ada beberapa pengetahuan dan kerterampilan dasar yang perlu dimiliki oleh siswa
setelah menyelesaikan pendidikan di sekolah yaitu kemampuan atau kompetensi
dalam bidang :
Bahasa (linguistic)
Matematika (math)
Ilmu Pengetahuan Sosial (social sciences)
Ilmu Pegetahuan Alam (Natural Sciences)
Keempat bidang ini dapat dipandang sebagai
kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh individu siswa setelah lulus dari
sekolah.
2.
Macam-macam
Kecerdasan
Gardner (1983) berhasil mengidentifikasi tujuh macam
kecerdasan, yang kemudian dikenal sebagai kecerdasan ganda (Multiple
Intelligence). Ketujuh jenis kecerdasan tersebut adalah:
1. Kecerdasan musical
: kemampuan untuk mengapresiasi musik, meliputi menyanyi, bersiul, bermain alat
musik, mengenal pola nada, membuat komposisi musik, mengingat melodi, memahami
irama musik. Gardner telah mengidentifikasi bahwa inti dasar KM musical meliputi aspek irama,
pola titinada, harmoni, dan timber, tetapi dia segera mengusulkan adanya
kekuatan emosional misterius dari musik.
2. Kecerdasan Kinesthetic
: berkaitan dengan pengendalian gerakan badan, terletak di korteks motoris
dengan setiap belahan otak mendominasi
atau mengendalikan gerakan badan di sisi yang berlawanan. Jika seseorang cerdas
secara kinesthetic maka akan mudah meniru gerakan.
3. Kecerdasan logical/mathematical :
ditandai dengan kemampuan seseorang untuk berinteraksi dengan angka-angka dan
bilangan, berpikir logis dan ilmiah, adanya konsistensi dalam pemikiran..
Seseorang yang cerdas secara logika-matematika seringkali tertarik dengan pola
dan bilangan/angka-angka. Mereka belajar dengan cepat operasi bilangan dan
cepat memahami konsep waktu, menjelaskan konsep secara logis, atau menyimpulkan
informasi secara matematik. Kecerdasan ini amat penting karena akan membantu
mengembangkan keterampilan berpikir dan logika seseorang.
4. Kecerdasan visual/spatial
: kemampuan seseorang untuk melihat secara rinci gambraan visual yang
disekitarnya. Seorang seniman dapat memiliki kemampuan persepsi yang besar.
Bila mereka melihat sebuah lukisan, mereka dapat melihat adanya perbedaan yang
tampak di antara goresan-goresan kuas, meskipu orang lain tidak mampu
melihatnya. Dengan mengamati sebuah foto, seorang fotografer dapat membuat
analisis mengenai kelemahan atau kekuatan dari foto tersebut seperti arah
datangnya cahaya, latar belakang, dan sebagainya, bahkan mereka dapat memberi
jalan keluar bagaimana seandainya foto itu ditingkatkan kualitasnya. Kecerdasan
ini sangat dituntut pada profesi-profesi seperti fotografer, seniman,
navigator, arsitek. Pada orang-orang ini dituntut untuk melihat secara tepat
gambaran visual dan kemudian member arti terhadap gambaran tersebut.
5. Kecerdasan verbal/linguistik : kemampuan menyusun pikirannya dengan jelas
dan mampu mengungkapkannya dengan kata kata seperti berbicara, menulis, dan
membaca. sangat cakap dalam berbahasa, menceriterakan kisah, berdebat,
berdiskusi, melakukan penafsiran, menyampaikan laporan dan berbagai aktivitas
lain yang terkait dengan berbicara dan menulis. Kecerdasan ini sangat diperlukan
pada profesi pengacara, penulis, penyiar radio/televisi, editor, guru.
6. Kecerdasan interpersonal
: kemampuan seseorang untuk berinteraksi dengan orang lain. Seseorang harus
dapat memperkirakan perasaan, temperamen, suasana hati, maksud dan keinginan
teman interaksinya, kemudian memberikan respon yang layak
7. Kecerdasan intrapersonal
: Kecerdasan intrapersonal diperlihatkan dalam bentuk kemampuan dalam membangun
persepsi yang akurat tentang diri sendiri dan menggunakan kemampuan tersebut dalam
membuat rencana dan mengarahkan orang lain.
8. Kecerdasan naturalistik
: Keahlian mengenali dan mengkategorikan spesies-flora dan fauna di
lingkungannya. Para pecinta alam adalah contoh orang tergolong sebagai orang –
orang yang memiliki kecerdasan ini.
3. Faktor Penting dalam
Implementasi Teori Kecerdasan Ganda
Implementasi teori kecerdasan ganda dalam aktivitas
pembelajaran memerlukan dukungan komponen-komponen sistem persekolahan sebagai
berikut :
a. Orang
tua murid
Orang
tua murid, perlu memberikan dukungan yang optimal agar implementasi teori
kecerdasan ganda di sekolah dapat berhasil. Orang tua, dalam konteks
pengembangan kecerdasan ganda perlu memeberikan sedikit kebebasan pada anak
mereka untuk dapat memilih kompetensi yang ingin dikembangkan sesuai dengan
kecerdasan dan bakat yang mereka miliki.
b. Guru
Guru memegang
peran yang sangat penting dalam implementasi teori kecerdasan ganda. Agar
implementasi teori kecerdasan ganda dapat mencapai hasil seperti yang
diinginkan ada dua hal yang perlu diperhatikan yaitu kemampuan guru dalam
mengenali kecerdasan individu siswa dan kemampuan mengajar dan memanfaatkan
waktu mengajar secara proporsional.
c. Kurikulum
dan fasilitas
d. Sistem
penilaian
Sistem penilaian
yang diperlukan oleh sekolah yang menerapkan teori kecerdasan ganda berbeda
dengan sistem penilaian yang digunkan pada sekolah konvensional. Sekolah yang
menerapkan teori kecerdasan ganda pada dasarnya berasumsi bahwa semua individu
itu cerdas. Penilaian yang digunakan tidak berorientasi pada input dari proses
pembelajaran tapi lebih berorientasi pada proses dan kemajuan (progress) yang diperlihatkan oleh siswa dalam
mempelajari suatu keterampilan yang spesifik. Metode penilaian yang cocok
dengan sistem seperti ini adalah metode penilaian portofolio. Sistem penilaian
portofolio menekankan pada perkembangan bertahap yang harus dilalui oleh siswa
dalam mempelajari sebuah keterampilan atau pengetahuan.
4.
Kelebihan
dan Kekurangan
a.
Kelebihan
1. Setelah
mengetahui kecerdasan yang dimiliki oleh anak, pembelajaran pun bisa dilakukan
dengan lebih fokus untuk sebuah kecenderungan yang akan mempunyai hasil yang sangat
optimal
2. Akan
memberikan sudut pandang yang terkesan baru untuk pengembangan potensi yang
dimiliki manusia,
3. Memberi
berbagai macam harapan serta semangat yang terkesan baru terlebih pada anak
yang sedang melakukan pembelajaran,
4. Memberi
kesempatan si pelajar agar lebih kritis serta memiliki pemikiran yang terbuka,
5. Menghindari
penghakiman yang bisa dilakukan manusia dari sudut pandang sebuah kecerdasan.
b.
Kekurangan
1. Memiliki
kontroversi terlebih pandangan yang diberikan ahli psikologi tradisional
seperti mencampur adukkan pengertian bakat, kecerdasan hingga ketrampilan
2. Memerlukan
fasilitas yang begitu lengkap sehingga teori ini akan membutuhkan biaya yang
jauh lebih besar untuk operasional secara klasikal atau masal,
3. Jika
dilihat di Indonesia, tenaga pendidikan yang berada di Indonesia saat ini belum
sepenuhnya telah siap untuk melakukan teori dalam praktek ini ataupun
melibatkan pelajar dewasa karena sudut pandang masih bersifat tradisional,
4. Lebih
bersifat personal atau individu.
0 komentar:
Posting Komentar