Jumat, 06 Oktober 2017

Rindu Bening Segar

Rindu Bening Segar
An's

Semilir bayu menyentuh lembut telinga
Membawa alunan germicik air nyata
Terbayang air bening nampak segar di mata
Terbayang tetesan sucinya di muka
Obat penyembuh haus semata
         Eyangku rindu akan bayangan semu
         Rindu mendengar nyanyian indah air itu
         Rindu tegukan air langsung tak berasa bau
         Rindu yang tersurat untuk anak cucu
         Mengharap makmurnya hidup anak cucu

Rabu, 19 April 2017

Refleksi Problem-Base Learning dan Problem Solving


Setelah mengikuti mata kuliah belajar dan pembelajaran yang membahas materi Problem-Base Learning dan Problem Solving, saya memperoleh pembekalan lagi untuk menjadi guru yang pandai dalam mengolah kelas dan sukses dalam menyampaikan ilmu ke peserta didik.
Dalam Based learning medorong siswa untuk mengenal cara belajar dan bekerjasama dalam kelompok untuk mencari penyelesaian. Sedangkan Problem solving adalah suatu proses mental dan intelektual dalam menemukan masalah dan memecahkan berdasarkan data dan informasi yang akurat, sehingga dapat diambil kesimpulan yang tepat dan cermat.
Perbedaan antara keduanya terletak pada masalah yang dipecahkan atau diselesaikan. Pada problem solving masalah yang diberikan biasanya bukan masalah yang nyata seperti masalah pada problem based learning. Dan cara penyelesaiannyapun juga terdapat perbedaan. Pada problem solving, masalah dapat diselesaikan hanya dengan diskusi saja akan tetapi pada PBL dibutuhkan penelitian mengenai masalah tersebut, sehingga penyelesaian yang diberikanbenar-benar telah banyak melalui proses yang panjang.

Dengan belajar ini, saya berharap dapat mahir membuat penyampaian ilmu diserap oleh peserta didik, dan menciptakan cara berpikir peserta didik yang baik dan kritis . 

Problem Based Learning Dan Problem Solving

Image result for Problem Based Learning Dan Problem Solving
PROBLEM BASED LEARNING
            Problem Based Learning (PBL) adalah metode pendidikan yang medorong siswa untuk mengenal cara belajar dan bekerjasama dalam kelompok untuk mencari penyelesaian masalah-masalah di dunia nyata. PBL ini mengaktifkan keingintahuan siswa terhadap apa yang sudah diberikan oleh guru. PBL ini bertujuan melatih keterampilan penalaran ilmiah murid sehingga murid dapat berpikir kritis, berpikir tingkat tinggi
            Karakteristiknya PBL adalah sebagai berikut.
1.    Menghindari pembelajaran terisolasi dan berpusat pada guru
2.    Menciptakan pembelajaran interdisiplin, berpusat pada siswa dalam jangka waktu lama
3.    Terintegrasi dengan dunia nyata dan pengalaman praktis
4.     Mengajarkan kepada siswa untuk mampu menerapkan apa yang mereka pelajari di sekolah dalam kehidupannya yang panjang
5.    Pembelajaran berpusat pada siswa dan terjadi pada kelompok kecil
6.    Guru berperan sebagai tutor dan pembimbing.
7.    Masalah diformulasikan untuk memfokuskan dan merangsang pembelajaran
8.    Masalah adalah kenderaan untuk pengembangan keterampilan pemecahan masalah.
9.    Informasi baru diperoleh lewat belajar mandiri.
Langkah-langkah Pembelajaran PBL
a. Jelajahi isu-isu:
b. Daftar "Apa yang kita ketahui?"
c. Mengembangkan, dan tuliskan, pernyataan masalah dengan kata-kata Anda sendiri:
d. Daftar keluar solusi yang mungkin
f.Daftar "Apa yang kita perlu tahu?"
g.Menulis solusi Anda dengan dokumen pendukung, dan mengirimkannya.
h.Review kinerja Anda
i.Rayakan pekerjaan Anda!
Keunggulan dan Kelemahan PBL
Kelebihan
1.  Dengan metode PBL , seorang pendidik dapat memungkinkan siswa percaya diri untuk sukses dan juga mengajarkan inti kurikulum dengan cara interdisiplin.
2.PBL juga akan meningkatkan pendidikan untuk semua siswa, mengubah pola mengajar dari 'memberitahu' hingga ke 'melakukan', menyediakan kesempatan bagi siswa untuk belajar sesuai dengan minat lalu membuat keputusan sendiri,, serta memberi kesempatan bagi siswa untuk berdiskusi tentang bagaimana mereka akan menemukan jawaban pertanyaan atau memecahkan masalah.
3.   Dengan PBL dapat menciptakan siswa menjadi aktif
4.    Menggali kreatifitas siswa dalam memecahkan masalah.
Kelemahan
1. Kurang efisien waktu.
2.   Banyak penyalahgunaan waktu yang diberikan.

B. PROBLEM SOLVING
            Problem solving adalah suatu proses mental dan intelektual dalam menemukan masalah dan memecahkan berdasarkan data dan informasi yang akurat, sehingga dapat diambil kesimpulan yang tepat dan cermat (Hamalik, 1994). Apabila pemecahan masalah yang diharapkan tidak berjalan seperti yang diinginkan berarti telah terjadi masalah dalam tahap-tahap awal sehingga setiap siswa harus mulai kembali berfikir dari awal yang bermasalah untuk mendapatkan pemahaman menyeluruh mengenai masalah yang sedang dihadapi.
            Tujuan Pembelajaran Problem Solving yang dinyatakan oleh Hudojo (2003), yaitu sebagai berikut.
(1) Siswa menjadi terampil menyeleksi informasi yang relevan kemudian menganalisisnya dan akhirnya meneliti kembali hasilnya.
(2) Kepuasan intelektual akan timbul dari dalam sebagai hadiah intrinsik bagi siswa.
(3) Potensi intelektual siswa meningkat.
(4) Siswa belajar bagaimana melakukan penemuan dengan melalui proses melakukan penemuan.
Langkah-Langkah Problem Solving
a. Mengidentifikasi masalah secara tepat
b. Menentukan sumber dan akar penybab dari masalah
c. Solusi masalah secara efektif dan efisien.
1. Mendefinisikan secara tertulis
2. Membangun diagram sebab akibat yang dimodifikasi untuk mendefinisikan : a) akar penyebab dari masalah itu, b) penyebab-penyebab yang tidak dapat dikendalikan, namun dapat diperkirakan
3. Setiap akar penyebab dari masalah dimasuskkan ke dalam diagram sebab akibat . sedangkan penyebab yang tidak dapat diperkirakan, didaftarkan pada sebab akibat itu secara tersendiri
4. Mendefiisikan tindakan atau solusi yang efektif melalui memperhatikan dan mempertimbangkan : a)pencegahan terulang atau muncul kembali penyebab –penyebab itu, b) tindakan yang diambil harus ada di bawah pengendalian kita, dan c) memenuhi tujuan dan target kinerja yang ditetapkan.
5. Menerapkan atau melakukan implementasi atau tindakan-tindakan yang diajukan (Vincent Gasper sz, dan Qruztyann.blogs.friendster. com)

Adapun langkah-langkah lain yaitu menurut konsep Dewey yang merupakan berpikir itu menjadi dasar untukproblem solving adalah sebagai berikut:
1. Adanya kesulitan yang dirasakan atau kesadaran akan adanya masalah.
2. Masalah itu diperjelas dan dibatasi.
3. Mencari informasi atau data dan kemudian data itu diorganisasikan atau diklasifikasikan.
4. Mencari hubungan-hubungan untuk merumuskan hipotesa-hipotesa kemudian hipotesa-hipotesa dinilai, diuji agar dapat ditentukan untuk diterima atau ditolak.
5. Penerapan pemecahan terhadap masalah yang dihadapi sekaligus berlaku sebagai pengujian kebenaran pemecahan tersebut untuk dapat sampai kepada kesimpulan.
Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan
1. dapat membuat peserta didik menjadi lebih menghayati kehidupan sehari-hari
2. dapat melatih dan membiasakan para peserta didik untuk menghadapi dan memecahkan masalah secara terampil
3. dapat mengembangkan kemampuan berpikir peserta didik secara kreatif,
4. peserta didik sudah mulai dilatih untuk memecahkan masalahnya.
5.Metode problem solving ini menekankan pada penemuan dan pemecahan masalah secara berkelanjutan.
6. Mendorong siswa untuk berpikir secara ilmiah, praktis, intuitif dan bekerja atas dasar inisiatif sendiri, menumbuhkan sikap objektif, jujur dan terbuka.

b. Kekurangan metode problem solving
(1) memerlukan cukup banyak waktu,
(2) melibatkan lebih banyak orang
(3) dapat mengubah kebiasaan peserta didik belajar dengan mendengarkan dan menerima informasi dari guru,
(4) dapat diterapkan secara langsung yaitu untuk memecahkan masalah
Persamaan Dan Perbedaan Problem Based Learning Dan Problem Solving
            Persamaan antara problem solving dan PBL adalah sama-sama pembelajaran berbasis masalah atau pemecahan masalah Langkah pembelajaran problem solving dan PBL, sama yaitu pada langkah awal pemberian masalah dari guru.

            Perbedaan antara keduanya terletak pada masalah yang dipecahkan atau diselesaikan. Pada problem solving masalah yang diberikan biasanya bukan masalah yang nyata seperti masalah pada problem based learning. Dan cara penyelesaiannyapun juga terdapat perbedaan. Pada problem solving, masalah dapat diselesaikan hanya dengan diskusi saja akan tetapi pada PBL dibutuhkan penelitian mengenai masalah tersebut, sehingga penyelesaian yang diberikanbenar-benar telah banyak melalui proses yang panjang. 

REFLEKSI PEMBELAJARAN KOOPERATIF


Setelah mengikuti mata kuliah belajar dan pembelajaran yang membahas materi PEMBELAJARAN KOOPERATIF saya memperoleh pembekalan lagi untuk menjadi guru yang pandai dalam mengolah kelas dan sukses dalam menyampaikan ilmu ke peserta didik.
Didalam pembelajaran kooperatif menciptakan jiwa social kepada peserta didik. Hal tersebut karena pada pembelajaran kooperatif model pembelajarannya dibentuk dalam kelompok kecil. Sesuai pengalaman saya belajar kelompok itu menciptakan rasa tanggung jawab yang besar dan meteri cepat terserap, mungkin karena factor bahasa yang sesame umur.
Didalam pembelajaran kooperatif terdapat banyak macam model. model jigsaw, model think pair and share, model decision making, model group investigation, model dabate, model mind mapping, model examples non examples, model mencari pasangan (make-a match), model artikusasi, model pembelajaran berdasarkan masalah, model picture and picture, model bertukar pasangan, model consept sentense, model cooperatif script, dan masih banyak lagi. Jenis-jenis pembelajaran kooperatif ini sangat menyenangkan istilahnya santai tapi serius. Dengan keadaan belajar yang menyenangkan peserta didik dapat memahami dan menyerap ilmu atau materi yang didapatkan.



PEMBELAJARAN KOOPERATIF

Image result for PEMBELAJARAN KOOPERATIF
Pembelajaran kooperatif adalah suatu sistem yang didasarkan pada alasan bahwa manusia sebagai makhluk individu yang berbeda satu sama lain sehingga konsekuensi logisnya manusia harus menjadi makhluk sosial, makhluk yang berinteraksi dengan sesama (Nurhadi 2003). Maksud dari pernytaan itu, siswa dituntut untuk bekerja sama dalam kelompok untuk tercapainya hasil belajar.
Ciri-Ciri Pembelajaran Kooperatif (Lie, 2004)
1.    Saling ketergantungan positif
Saling ketergantungan positif yang dapat dicapai melalui saling ketergantungan mencapai tujuan, saling ketergantungan menyelesaikan tugas, saling ketergantungan sumber, saling ketergantungan peran, saling ketergantungan hadiah.
2.    Interaksi tatap muka
Dengan hal ini dapat memaksa siswa saling bertatap muka sehingga mereka akan berdialog. Dialog tidak hanya dilakukan dengan guru tetapi dengan teman sebaya juga karena biasanya siswa akan lebih luwes, lebih mudah belajarnya dengan teman sebaya.
3.    Akuntabilitas individual
akuntabilitas individual adalah penilaian kelompok yang didasarkan pada rata-rata penguasaan semua anggota secara individual.
4.    Keterampilan menjalin hubungan antar pribadi
karakteristik pembelajaran kooperatif menurut Ibrahim (2000) adalah :
·       Siswa bekerja dalam kelompok untuk menuntaskan materi belajar
·       Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki keterampilan tinggi, sedang dan rendah. 
·       Bilamana mungkin, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, dan jenis kelamin yang berbeda. 
·       Penghargaan lebih berorientasi kelompok ketimbang individu
Macam-Macam Model Pembelajaran Kooperatif menurut Usman (2002) adalah sebagai berikut.
MODEL JIGSAW
  • Siswa dibagi dalam beberapa kelompok, setiap kelompok beranggotakan 3-5 peserta didik
  • Setiap kelompok diberi tugas sejumlah anggota kelompok (tiap peserta didik dalam kelompok mendapat tugas yang berbeda)
  • Tiap peserta didik dalam kelompok membaca bagian tugas yang diperoleh
  • Guru meminta peserta didik yang mendapat tugas yang sama untuk berkumpul membentuk kelompok baru (kelompok ahli) mendiskusikan tugas yang sama
  • Setiap peserta didik hendaknya memahami dan mencatat hasil diskusinya untuk dilaporkan dalam kelompok asal
  • Setelah selesai sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian menyampaikan hasil diskusinya kepada teman lain dalam kelompoknya tentang tugas yang mereka kuasai secara bergilir
  • Setelah seluruh peserta didik selesai melaporkan, guru menunjuk salah satu kelompok untuk menyampaikan hasilnya, kelompok lain menanggapi dan guru mengklarifikasi jawaban yang kurang sempurna
  • Simpulan bersama guru dan peserta didik
Model Think Pair and Share
  • Guru menyampaikan inti materi dan kompetensi yang ingin dicapai
  • Siswa diminta untuk berfikir tentang materi/permasalahan yang disampaikan oleh guru
  • Siswa diminta berpasangan dengan teman sebelahnya dan mengutarakan hasil pemikirannya masing-masing
  • Guru memimpin pleno kecil diskusi, dan setiap kelompok mengemukakan hasil diskusinya
  • Berawal dari kegiatan tersebut mengarahkan pembicaraan pada pokok permasalahan dan menambah materi yang belum diungkapkan para peserta didik
  • Penutup dan simpulan
MODEL DECISION MAKING
  • Guru menginformasikan tujuan dan perumusan masalah
  • Secara klasikal tayangkan gambar, wacana atau kasus permasalahan yang sesuai dengan materi pelajaran atau kompetensi yang diharapkan
  • Buatlah pertanyaan agar peserta didik dapat merumuskan permasalahan sesuai dengan gambar, wacana atau kasus yang disajikan
  • Secara kelompok peserta didik diminta mengidentifikasikan permasalahan dan membuat alternatif pemecahannya
  • Secara kelompok/individu peserta didik diminta mengidentifikasi permasalahan yang terdapat di lingkungan sekitar peserta didik yang sesuai dengan materi yang dibahas dan cara pemecahannya
  • Secara kelompok/ individu peserta didik diminta mengemukakan alsan mereka memilih alternatif tersebut
  • Secara kelompok/individu peserta didik diminta mencari penyebab terjadinya masalah tersebut
  • Secara kelompok/individu peserta didik diminta mengemukakan tindakan untuk mencegah terjadinya masalah tersebut
MODEL GROUP INVESTIGATION
  • Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok heterogen
  • Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok
  • Guru memanggil ketua-ketua kelompok untuk membahas satu materi yang berbeda setiap kelompoknya
  • Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ada secara kooperatif berisi penemuan
  • Setelah selesai diskusi, ketua kelompok sebagai juru bicara menyampaikan hasil pembahasan kelompoknya
  • Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus memberi simpulan
  • Evaluasi/penutup
MODEL DABATE
  • Guru membagi dua kelompok peserta debat, yang terdiri satu pro dan yang lainnya kontra
  • Guru memberikan tugas untuk membaca materi yang akan didebatkan oleh kedua kelompok
  • Setelah selesai membaca materi. Guru menunjuk salah satu anggota kelompok pro untuk berbicara saat itu, selanjutnya ditanggapi atau dibalas oleh kelompok kontra demikian seterusnya sampai sebagian besar peserta didik bisa mengemukakan pendapatnya
  • Sementara peserta didik menyampaikan gagasannya guru menulis inti/ide-ide dari setiap pembicaraan di papan tulis, sampai sejumlah ide yang diharapkan guru terpenuhi
  • Guru menambah konsep/ide yang belum terungkap
  • Dari data-data di papan tersebut, guru mengajak peserta didik membuat simpulan/rangkuman yang mengacu pada tujuan yang ingin dicapai

MODEL MIND MAPPING
  • Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
  • Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh peserta didik. Sebaiknya permasalahan yang mempunyai alternatif jawaban
  • Membentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang
  • Tiap kelompok menginventarisasi/mencatat alternatif jawaban hasil diskusi
  • Setiap kelompok (atau diacak kelompok tertentu) membacakan hasil diskusinya dan guru mencatat di papan dan mengelompokkan sesuai kebutuhan guru
  • Dari data-data di papan peserta didik diminta membuat kesimpulan atau guru memberi bandingan sesuai konsep yang disediakan guru

MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES
  • Guru mempersiapkan gambar-gambar/wacana sesuai dengan tujuan pembelajaran
  • Guru menempelkan gambar/wacana di papan atau ditayangkan lewat LCD
  • Guru memberikan petunjuk dan memberi kesempatan pada peserta didik untuk memperhatikan gambar/wacana
  • Melalui diskusi kelompok, peserta didik diminta untuk menganalisis dan mendeskripsikan/menginterpretasikan tugas tersebut
  • Hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas, dan setiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusi
  • Mulai dari komentar/hasil diskusi peserta didik, guru mulai menjelaskan materi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
  • Simpulan/penutup

MODEL MENCARI PASANGAN (MAKE-A MATCH)
  • Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, sebaliknya satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban
  • Setiap peserta didik mendapat satu buah kartu
  • Tiap peserta didik memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang
  • Setiap peserta didik mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya (soal jawaban)
  • Setiap peserta didik yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin
  • Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap peserta didik mendapat kartu yang berbeda dari peserta didik yang lain
  • Demikian seterusnya
  • Simpulan
  • Penutup
MODEL ARTIKUSASI
  • Menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
  • Guru menyajikan materi pembelajaran.
  • Untuk mengetahui daya serap peserta didik, bentuklah kelompok berpasangan dua orang.
  • Suruhlah seorang dari pesangan itu menceritakan materi yang baru diterima dari guru dan pasangannya mendengar sambil membuat catatan-catatan kecil, kemudian berganti peran. Begitu juga kelompok lainnya.
  • Suruh peserta didik secara bergiliran/diacak menyampai-kan hasil dialog dengan teman pasangannya
  • Guru mengulangi/ menjelaskan kembali materi yang belum dipahami peserta didik
  • Simpulan/penutup
MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH
  • Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan sarana yang dibutuhkan, memotivasi peserta didik untuk terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih
  • Guru membantu peserta didik merumuskan dan mengorganisasikan tugas yang berhubungan dengan masalah yang dipilih (menetapkan topik, tugas, jadwal, dll)
  • Guru memantau peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan, melaksanakan eksperimen atau penelitian untuk mendapat data yang akurat, pengumpulan data, analisa data untuk menguji hipotesa, atau mendeskripsikan temuan yang diperoleh (refleksi, atau evaluasi) terhadap penelitian yang mereka rencanakan
  • Guru membantu peserta didik dalam menyusun laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan temannya

MODEL PICTURE AND PICTURE
  • Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
  • Menyajikan materi sebagai pengantar
  • Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi yang disajikan
  • Guru menunjuk/memanggil peserta didik secara bergantian untuk memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis
  • Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut
  • Dari alasan/urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai
  • Simpulan/rangkuman

MODEL BERTUKAR PASANGAN
  • Setiap peserta didik mendapat satu pasangan (guru biasanya menunjukkan pasangannya atau peserta didik menunjuk pasangan)
  • Guru memberikan tugas dan peserta didik mengerjakan tugas dengan pasangannya
  • Setelah selesai, setiap pasangan bergabung dengan satu pasangan yang lain
  • Kedua pasangan tersebut bertukar pasangan masing-masing, pasangan yang baru ini saling menanyakan dan mengukuhkan jawaban mereka
  • Temuan baru yang didapat dari pertukaran pasangan kemudian dibagikan kepada pasangan semula

MODEL CONSEPT SENTENSE
  • Guru menyampaikan tujuan
  • Guru menyajikan materi secukupnya
  • Guru membentuk kelompok yang anggotanya 4-5 orang secara heterogen
  • Menyajikan beberapa kata ‘KUNCI’ sesuai materi yang disajikan
  • Setiap kelompok disuruh membuat beberapa kalimat dengan menggunakan minimal 4 kata kunci setiap kalimatnya
  • Hasil diskusi kelompok, didiskusikan lagi secara pleno yang dipandu guru
  • Simpulan/penutup

MODEL COOPERATIF SCRIPT
  • Guru membagi peserta didik untuk berpasangan
  • Guru membagi wacana/materi kepada setiap pasangan untuk dibaca dan membuat ringkasan
  • Guru dan peserta didik menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar
  • Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya. Sedangkan pendengar:
  • Menyimak/mengoreksi/menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap
  • Membantu mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya
  • Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya. Serta lakukan seperti di atas.
  • Simpulan dari guru
  • Penutup

Model Snowball Throwing
  • Guru menyampaikan materi yang akan disajikan
  • Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi
  • Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya
  • Kemudia masing-masing peserta didik diberikan satu lembar kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok
  • Kemudian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu peserta didik ke peserta didik yang lain selama + 5 menit
  • Setelah peserta didik dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian
  • Guru memberikan kesimpulan
  • Evaluasi 
  • Penutup

MODEL KOOPERATIF TERPADU MEMBACA DAN MENULIS 
  • Membentuk kelompok yang anggotanya 4-5 orang yang secara heterogen
  • Guru memberikan wacana/kliping sesuai dengan topik pembelajaran
  • Siswa bekerjasama saling membacakan dan menemukan ide pokok dan memberikan tanggapan terhadap wacana/kliping dan ditulis pada selembar kertas
  • Mempresentasikan/membacakan hasil kelompok
  • Guru membuat kesimpulan bersama
  • Penutup

MODEL COURSE REVIEW HORAY
  • Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
  • Guru mendemonstrasikan/menyajikan materi
  • Memberikan kesempatan peserta didik tanya jawab
  • Untuk menguji pemahaman, peserta didik disuruh membuat kotak 9/16/25 sesuai dengan kebutuhan dan tiap kotak diisi angka sesuai dengan selera masing-masing peserta didik
  • Guru membaca soal secara acak dan peserta didik menulis jawaban di dalam kotak yang nomornya disebutkan guru dan langsung didiskusikan, kalau benar diisi tanda benar (V) dan jika salah diisi dengan tanda silang (X)
  • Siswa yang sudah mendapat tanda (V) harus segera berteriak horay atau yel-yel laninnya
  • Nilai peserta didik dihitung dari jawaban benar dan jumlah horay yang diperoleh
  • Penutup

MODEL GROUP TO GROUP EXCHANGE
  • Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok heterogen, diusahakan tugas masing-masing kelompok berbeda
  • Berikan cukup waktu untuk berdiskusi dan mempersiapkan bagaimana mereka dapat menyajikan topik yang telah mereka kerjakan
  • Bila diskusi telah selesai, mintalah kelompok memilih juru bicaranya. Undanglah setiap juru bicara menyampaikan kepada kelompok lain
  • Setelah presentasi singkat, doronglah peserta didik bertanya pada presenter atau tawaran pandangan  mereka sendiri. Biarkan anggota juru bicara kelompok menanggapi
  • Lanjutkan sisa presentasi agar setiap kelompok memberikan informasi dan merespon pertanyaan juga komentar peserta. Bandingkan dan bedakan pandangan serta informasi yang saling ditukarkan.

MODEL TALKING STIK
  • Guru menyiapkan sebuah tongkat
  • Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk membaca dan mempelajari materi pada buku pegangannya atau buku paketnya
  • Setelah selesai membaca buku dan mempelajarinya, lalu menyuruh peserta didik untuk menutup bukunya
  • Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada peserta didik, kemudian peserta didik menyerahkan tongkat tersebut secara bergantian ke temannya sambil menyangikan sebuah lagu (usahakan lagunya yang relevan dengan pokok bahasan yang dipelajari saat itu) setelah itu guru memberikan pertanyaan dan peserta didik yang memegang tongkat tersebut harus menjawabnya. Demikian seterusnya sampai sebagian besar peserta didik mendapat bagian untuk menjawab pertanyaan dari guru
  • Guru memberikan kesimpulan
  • Evaluasi
  • Simpulan

MODEL ARISAN
  • Bentuk kelompok + 4 orang setiap kelompok secara heterogen
  • Kertas jawaban dibagikan pada peserta didik, masing-masing 1 kartu soal digulung dan dimasukkan ke dalam wadah/tempat
  • Wadah yang telah berisi gulungan soal dikocok, kemudian salah satu dikeluarkan/diambil. Selanjutnya dibacakan agar dijawab oleh peserta didik yang memegang kartu jawaban
  • Apabila jawaban benar maka peserta didik dipersilakan tepuk tangan atau yel-yel lainnya
  • Setiap jawaban yang benar diberi poin 1 sebagai nilai kelompok sehingga nilai total kelompok merupakan penjumlahan poin dari para anggotanya
  • Dan seterusnya.

MODEL LINGKARAN KECIL-LINGKARAN BESAR
  • Separuh kelas berdiri membentuk lingkaran kecil dan menghadap keluar
  • Separuh kelas lainnya membentuk lingkaran di luar lingkaran pertama, menghadap ke dalam
  • Dua peserta didik yang berpasangan dari lingkaran kecil dan besar berbagi informasi. Pertukaran informasi ini bisa dilakukan oleh semua pasangan dalam waktu yang bersamaan.
  • Kemudian peserta didik berada di lingkungan kecil diam di tempat, sementara peserta didik yang berada di lingkaran besar bergeser satu atau dua langkah searah jarum jam, sehingga masing-masing peserta didik mendapat pasangan baru.
  • Sekarang giliran peserta didik berada di lingkungan besar yang membagi informasi. Demikian seterusnya.

MODEL KEPALA BERNOMOR (NUMBERED HEADS TOGETHER)
  • Siswa dibagi dalam kelompok, setiap peserta didik dalam setiap kelompok mendapat nomor kepala
  • Guru memberikan tugas, diupayakan setiap kelompok mendapat tugas yang berbeda, dan masing-masing kelompok mengerjakannya
  • Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar, tiap anggota kelompok mencatat hasil diskusi
  • Setiap anggota kelompok memiliki tanggungjawab dan kesempatan yang sama untuk melaporkan hasil diskusinya
  • Guru memanggil salah satu nomor peserta didik dalam kelompok tertentu untuk melaporkan hasil diskusinya
  • Tanggapan dari teman yang lain dalam kelompoknya, kemudian dapat disempurnakan dari kelompok lain
  • Selanjutnya guru menunjuk nomor yang lain di kelompok lain dengan tugas yang berbeda
  • Simpulan/klarifikasi guru

MODEL KEPALA BERNOMOR STRUKTUR
  • Siswa dibagi dalam kelompok, dan setiap peserta didik mendapat nomor kepala
  • Penugasan diberikan kepada setiap peserta didik berdasarkan nomornya terhadap tugas yang berangkai. Misalnya: Siswa nomor satu bertugas mencatat soal. Siswa nomor dua mengerjakan soal dan peserta didik nomor tiga melaporkan hasil pekerjaan dan seterusnya.
  • Jika perlu, guru bisa menyuruh kerjasama antar kelompok. Siswa disuruh keluar dari kelompoknya dan bergabung bersama beberapa peserta didik bernomor sama dari kelompok lain. Dalam kesempatan ini peserta didik dengan tugas yang sama bisa saling membantu atau mencocokkan hasil kerjasama mereka
  • Laporan hasil kelompok dan tanggapan dari kelompok yang lain
  • Simpulan

MODEL ROLE PLAYING
  • Guru menyiapkan/menyusun skenario yang akan ditampilkan
  • Menunjuk beberapa peserta didik untuk mempelajari skenario sebelum berlangsungnya pembelajaran
  • Guru membentuk kelompok peserta didik yang anggotanya 5 orang
  • Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai dalam pembelajaran
  • Memanggil para peserta didik yang sudah ditunjuk untuk melakukan skenario yang sudah dipersiapkan
  • Masing-masing peserta didik duduk dikelompoknya masing-masing sambil memperhatikan/mengamati skenario yang sedang diperagakan
  • Setelah selesai dipentaskan, masing-masing peserta didik diberikan kertas sebagai lembar kerja untuk membahas
  • Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya
  • Guru memberikan simpulan secara umum
  • Evaluasi
  • Penutup

MODEL SCRAMBLE
  • Media:
  • Buatlah pertanyaan yang sesuai dengan materi
  • Buat jawaban yang diacak hurufnya
  • Guru menyajikan materi yang sesuai dengan kompetensi
  • Membagikan lembar kerja sesuai dengan contoh

MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING
  • Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
  • Guru mendemonstrasikan/menyajikan materi
  • Memberikan kesempatan peserta didik untuk menjelaskan kepada pesarta lainnya baik melalui bagan/peta konsep maupun yang lainnya
  • Guru menyimpulkan ide/pendapat dari peserta didik
  • Guru menerangkan semua materi yang disajikan saat itu
  • Penutup

MODEL TIM SISWA-KELOMPOK PRESTASI (STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISION)
  • Membentuk kelompok yang beranggotakan 3-5 orang secara heterogen
  • Guru menyajikan materi pelajaran
  • Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan anggota kelompok yang menguasai diminta menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti/memahami
  • Guru memberikan kuis/pertanyaan kepada seluruh peserta didik. Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu
  • Guru memberi evaluasi
  • Simpulan

MODEL TAKE AND GIVE
  • Siapkan kelas sebagaimana mestinya
  • Jelaskan materi sesuai kompetensi + 45 menit
  • Untuk memantapkan penguasaan peserta didik, setiap peserta didik diberi masing-masing satu kartu untuk dipelajari (dihapal) lebih kurang 5 menit
  • Semua peserta didik disuruh berdiri dan mencari pasangan untuk saling menginformasikan materi sesuai kartu masing-masing, dan setiap peserta didik harus mencatat nama pasangannya pada kartu kontrol
  • Demikian seterusnya sampai setiap peserta dapat saling memberi dan menerima materi masing-masing
  • Untuk mengevaluasi keberhasilan, berikan peserta didik pertanyaan yang sesuai dengan kartunya (kartu orang lain)
  • Simpulan

MODEL TEBAK KATA
  • Jelaskan materi + 45 menit
  • Suruhlah peserta didik berdiri di depan kelas dan berpasangan
  • Seorang peserta didik diberi kartu yang berukuran 10 x 10 Cm yang nanti dibacakan pada pasangannya. Seorang peserta didik lainnya diberi kartu berukuran 5 x 2 Cm yang isinya tidak boleh dibaca (dilipat) kemudian ditempelkan di dahi atau diselipkan di telinga
  • Sementara peserta didik yang membawa kartu 10 x 10 Cm membacakan kata-kata yang tertulis didalamnya. Sementara pasangannya menebak apa yang dimaksud pada kartu 10 x 10 Cm. Jawab dengan tepat dan sesuai yang tertulis pada kartu yang ditempel di dahi
  • Apabila jawabannya tepat (sesuai yang tertulis pada kartu) maka pasangan ini boleh duduk. Bila belum tepat pada waktu yang telah ditetapkan boleh mengarahkan dengan kata-kata lain asal jangan langsung memberi jawabannya
  • Dan seterusnya sampai selesai
  • Penutup dan simpulan

Model Word Square
Media:
  • Buat kotak sesuai keperluan
  • Buat kotak sesuai dengan materi
  • Langkah-langkah:
  • Sampaikan materi sesuai kompetensi
  • Bagikan lembar kegiatan sesuai contoh
  • Siswa disuruh menjawab soal kemudian mengarsir huruf dalam kotak sesuai jawaban
  • Berikan poin setiap jawaban dalam kotak.