Jumat, 10 Februari 2017

Redleksi Diri ke-4 Rabu, 8 Februari 2017

            Pada hari Rabu, 8 Februari 2016 saya kembali mengikuti dan belajar mata kuliah Belajar dan pembelajaran topik Teori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam Pembelajaran. Dari pertemuan saya mendapatkan tabahan ilmu seperti yang saya paparkan di bawah ini.
Dalam teori behavioristik yang diukur hanya yang bisa di amati dan yang dapat diukur secara konkret. Teori yang menitik menganalogikan otak manusia seperti computer, ada penerima, pemrosesan, penyimanan, dan termasuk responya. Dalam teori ini otak memiliki 2 bagian yaitu memory jangan pendek dan jangka panjang. Jangka pendek, memori dapat masuk tetapi tidak disimpan karena sekedar hafalan, untuk masuk ke memori jangka panjang harus diolah terlebih dahulu, kemudian harus masuk di dalam perangkap pemahaman. Informasi baru dapat memperkaya kerangka konsepnya.
Dalam menentukan sesuatu harus ada evaluasi, sebelumnya ada analisis. Belajar  tidak sekedar membaca , menulis, dan menghafal, tetapi yang benar belajar itu membangun cara berpikir.
Kemudian level hasil menunjukan kompleksitas berpikir. Dengan itu saya menjadi dapat lebih baik dalam melakukan hal belajar, tetapi saya belum paham mengenai level hasil belejar, apa yang dimaksud dengan level belajar. Di dalam belajar juga terdapat komponen stimulus dan respon, dimana  Stimulus adalah semua hal yang diberikan oleh seorang guru dan Respon hasil dari stimulus yang ditunjukan oleh siswa.
            Prinsip dalam teori behavioristik salah satunya adalah memberi hukuman atau pujian. Akan tetapi prinsip di teori ini sekarang tidak dapat diberlakukan, seperti guru member hukuman kepada siswa yang nantinya akan dikaitkan dengan pasal-pasal hukum yang berlaku. Akan tetapi menururt saya seharusnya pihak hukum ketika akan memberi sanksi kepada guru yang memeberi kekerasan harus melihat dengan cermat latar belakang belakang. Begitu juga dengan guru jika memberi punishment jangan keburu dengan cara kekerasa, maksudnya apabila masih dapat ditegur dengan baik, kenapa harus menggunakan kekerasan yang akan menimbulkan kerugian sesame.
            Pesan terakhir yang saya tangkap adalah Nilai dijadikan sebagai dampak jangan dijadikan tujuan, seperti masuk surga jangan dijadikan tujuan tetapi dampak. J J J
                                                                                      











0 komentar:

Posting Komentar