Rabu, 19 April 2017

INQUIRY DALAM PEMBELAJARAN SAINS

Image result for Inkuiri dalam pembelajaran sains
Model pembelajaran inquiry adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analisis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan (Sanjaya, 2006). Pembelajaran berbasis inkuiri atau sains berbasis inkuiri pada intinya mencakup keinginan bahwa pembelajaran seharusnya didasarkan pada pertanyaan-pertanyaan siswa.
Teori-teori belajar yang mendasari proses pembelajaran inkuiri adalah teori belajar kontruktivisme, teori belajar ausubel, dan teori belajar penemuan dari Bruner.
1.      Teori Kontruktivisme
Menurut teori ini siswa mengkontruksi pengetahuan mereka sendiri melalui interaksidengan objek, fenomena, data-data, fakta-fakta, pengalaman dan lingkungannya. belajar dianggapsebagai proses untuk mengkonstruksi pengetahuan yang dilakukanolehsiswasecara mandiri. Karena siswa diarahkan untuk menjawab materi sesuai dengan kemampuan dan pengetahuan yang dimilikinya saat itu.Disampingitu,dalamkonstruktivisme proses belajar dipengaruhi oleh faktor pengalaman danlingkungan yang mendukung dalam memecahkan masalah, melakukanpenyelidikan, dan menarik suatu kesimpulan.
2.      Teori belajar ausubel
Belajar bermakna merupakan suatu proses dimana setiap informasi ataupengetahuan baru dihubungkan dengan struktur pengertian atau pemahaman yangsudah dimilikinya oleh siswa sebelumnya. Belajar bermakna terjadi bila siswamampu menghubungkan setiap informasi baru kedalam struktur pengetahuanmereka. Hal ini terjadi melalui pemahaman siswa terhadap sebuah konsep, mampumengubah konsep melalui proses asimilasi dan akomodasi konsep. Sehingga menyebabkan peningkatan kemampuan untuk memecahkan masalah.
3.      Teori belajar dari Burner
Menurut Bruner, siswa disarankan berusaha sendiri untukmemecahkan masalah yang berinteraksi dengan lingkungan, agar merekamemperoleh pengalaman, melakukan eksperimen dan menemukan konsep itusendiri.
Secara umum menurut Sanjaya (2008), langkah-langkah model pembelajaran inkuiri sebagai berikut :
1.      Orientasi
Pada langkah pendekatan pembelajaran inkuiri, guru merangsang dan mengajak siswa untuk berpikir memecahkan masalah. Langkah orientasi merupakan langkah yang sangat penting. Keberhasilan pendekatan pembelajaran inkuiri sangat tergantung pada kemauan siswa untuk beraktivitas menggunakan kemampuannya dalam memecahkan masalah.
2.      Merumuskan masalah
Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu persoalan yang mengandung teka-teki sehingga siswa terdorong untuk mencari jawabannya dengan tepat dan benar. Proses mencari jawaban inilah merupakan tahap penting dalam pendekatan inkuiri, karena siswa akan memperoleh pengalaman sebagai upaya  mengembangkan mental melalui proses berpikir.
3.      Merumuskan hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji. Potensi berpikir itu dimulai dari kemampuan setiap individu untuk menebak atau mengira-ngira (berhipotesis) dari suatu permasalahan. Dengan hal itu individu dapat membuktikan tebakannya, maka ia sampai pada posisi yang dapat mendorong untuk berpikir lebih lanjut.
4.      Mengumpulkan data
Dalam pendekatan pembelajaran inkuiri, mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat penting dalam pengembangan intelektual. Proses pengumpulan data bukan hanya memerlukan motivasi yang kuat dalam belajar tetapi juga membutuhkan ketekunan dan kemampuan menggunakan potensi berpikirnya. Oleh sebab itu, tugas dan peran guru dalam tahapan ini adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk berpikir mencari informasi yang dibutuhkan.
5.      Menguji hipotesis
     Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data dan informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Dalam menguji hipotesis adalah mencari tingkat keyakinan siswa atas jawaban yang diberikan dan mengembangkan kemampuan berpikir rasional.
6.      Merumuskan kesimpulan
Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Merumuskan kesimpulan merupakan akhir dalam proses pembelajaran. Untuk mencapai kesimpulan yang akurat sebaiknya guru mampu menunjukkan pada siswa data mana yang relevan.
Jenis-jenis Pembelajaran dengan Pendekatan Inkuiri (Amin, 1987)
1.      Guided Inquiry (inkuiri terbimbing)
            Pembelajaran dengan pendekatan guided inquiry sebagian besar perencanaan dibuat oleh guru. Selain itu guru menyediakan kesempatan bimbingan atau petunjuk  yang cukup luas kepada siswa. Umumnya guided inquiry  dilaksanakan dengan cara sebagai berikut:
a.       problema untuk masing-masing kegiatan dapat dinyatakan sebagai pertanyaan atau pernyataan biasa.
b.      konsep-konsep atau prinsip-prinsip yang harus ditemukan siswa melalui kegiatan belajar harus dituliskan dengan jelas dan tepat.
c.       alat/bahan harus disediakan sesuai dengan kebutuhan setiap siswa, untuk melakukan kegiatan
d.      diskusi pengarahan berupa pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada siswa (kelas) untuk didiskusikan sebelum para siswa melakukan kegiatan  inkuiri
e.       kegiatan metode inkuiri oleh siswa berupa kegiatan percobaan penyelidikan yang dilakukan oleh siswa untuk menemukan konsep-konsep dan atau prinsip-prinsip yang telah ditetapkan oleh guru
f.       proses berpikir kritis dan ilmiah menunjukkan tentang mental operation siswa yang diharapkan selama kegiatan berlangsung
g.      pertanyaan yang bersifat open-ended harus berupa pertanyaan yang mengarah kepada pengembangan tambahan kegiatan penyelidikan yang dapat dilakukan oleh siswa
2.      Modified inquiry
Dalam metode ini guru hanya memberikan problema saja. Biasanya disediakan pula bahan atau alat-alat yang diperlukan, kemudian siswa diundang untuk memecahkannya melalui pengamatan, eksplorasi dan atau melalui prosedur penelitian untuk memperoleh jawabannya. Pemecahan masalah dilakukan atas inisiatif dan caranya sendiri secara kelompok atau perseorangan. Guru berperan sebagai pendorong, narasumber (resourse person), dan bertugas memberikan bantuan yang diperlukan untuk menjamin kelancaran proses belajar siswa. Kegiatan-kegiatan belajar siswa terutama ditekankan dengan eksplorasi, merancang, dan melaksanakan eksperimen.
3.        Invitation into inquiry
Memberikan suatu problem kepada siswa, dan melalui pertanyaan masalah yang telah direncanakan dengan hati-hati mengundang siswa untuk melakukan beberapa kegiatan atau kalau mungkin semua kegiatan merancang eksperimen, merumuskan hipotesis, menetapkan control, menentukan sebab dan akibat, menginterpretasi data
4.      Pictorial riddle
Pendekatan dengan menggunakan pictorial riddle adalah salah satu teknik atau metode untuk mengembangkan motivasi dan minat siswa di dalam situasi kelompok kecil maupun besar. Dengan riddle (gambar dan sebagainya) yang akan membantu siswa memperoleh pengertian tentang konsep atau prinsip apakah yang terlibat di dalamnya.
Kelebihan dan kekurangan (Kunandar, 2007)
1.        Kelebihan
a.       Model pembelajaran inquiry dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka.
b.      Model pembelajaran inquiry merupakan model pembelajaran yang dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman.
c.       Model pembelajaran inquiry merupakan model pembelajaran yang menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang,  sehingga pembelajaran melalui strategi ini dianggap lebih bermakna.
d.      Dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata, artinya siswa yang memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar.

2.      Kekurangan
a.       Jika model pembelajaran inquiry digunakan sebagai model pembelajaran, maka akan sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.
b.      Model ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena itu terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar.
c.       Kadang-kadang dalam mengimplementasikanya memerlukan waktu yang panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan.
d.      Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi pelajaran, maka model pembelajaran inquiry akan sulit diimplementasikan oleh setiap guru.




0 komentar:

Posting Komentar